Friday, March 9, 2018

Selamat Tidur Danu

Terdengar berita, kau diringkus
Di lorong-lorong lubang tikus
Aksi bulusmu terendus
Ternyata pulusmu hasil modus
Kini, anak dan istrimu tak lagi terurus
Tinggal kau sendiri yang semakin kurus

Bagaimanakah rasanya Danu?
Duduk di kursi pesakitan
Tersekap dalam tirai besi berkarat
Terpasung dinding-dinding dingin

Tak ada lagi kerat uang di saku seragam kebanggaan
Kakimu tak lagi mengusik dosa di bawah kursi empuk jabatan
Tak bisa lagi kau lihat tawa bahagia seringan bulu dari anak dan istrimu
Tak bakal lagi kau reguk bibir dan menciumi aroma bunga di belahan dadaku
Sungguh kau telah kehilangan semuanya, Danu.

Apa yang kau lihat di dalam jeruji itu?
Detik yang mati
Matahari menggantung semu
Ruang-ruang pengap dan gelap
Gambar-gambar yang memudar
Mimpi yang telah pergi

Apa kabarmu, Danu?
Dari luar jeruji aku menyapamu
Kenapa kini kau membisu
Kau tertunduk terpuruk malu
Tatapan matamu sayu
Ku jelajahi raut wajahmu yang kini layu
Dan, perlahan mataku menggerimis menatapmu

****
Di sudut ruang gelap kamarku
Di bawah redup rembulan
Ingatanku kembali terburai
Sekelebat bayangmu memaku
diam di malam yang muram
Wajahmu menempias sedih di jelaga mataku
Lirih kupanjatkan doa untukmu
Semoga ini adalah titik balik
Pertemuan titik sinar terang
Di mata hatimu

Selamat tidur Danu....



Lila Saraswaty
25 Februari 2018

Kepingan Kisah Marsiti

No comments:

Post a Comment

Kehidupan… Kehidupan berdetak saat mentari bersinar kemilau Saat tirai malam berganti tirai langit biru Dan sayap-sayap mimpi men...